Dari pagi hingga siang ini, kami berdua mempunyai kesibukan sendiri2. Yang satu uthek2 motor, yang satu sibuk dengan bis. Dalam setiap aktifitas, kami menyempatkan ber sms, walaupun cuma 2 kata. (He2)
Siang pun berlalu...Jam dinding menunjukkan pukul 3 sore. Dalam kelelahanku uthek2 motor dan jalan2 dengan ponakan pun tanpa terasa, kloso depan TV pun jadi korban. Aku terlelap, dan ngorok.
Terbangun dari tidurku bersamaan dengan suara ponakan2ku yang nggemeske ,Dek Satya dan Dek Ginanjar namanya. "Jam limo cah...", aku segera mengangkat kepalaku yang masih terasa berat. "Mangan sek, ojo teko mangkat, wes tak masakke kae...", suara yang selalu ku rindukan kala di Semarang, suara Ibu yang selalu memanjakanku, bahkan saat aku sudah bekerja dan (ehm) ingin berdiri sendiri.
"Geh Mak, sekedap tak pakpung riyin,,"
"wis jam limo lho, mangan sek lek adus.."
"Awake mboten enak Mak, tak pakpung riyin"
Sehabis mandi dan berdandan ria(Prreeeeeetttt...) aku menjalankan kewajiban dulu, trus makan makanan spesial, yaitu sop yang ada brokolinya, tahu bacem, oya sopnya ada ambu2.
Perut kenyang hatipun riang, lalu apa yang sudah dipersiapkan tadi siang langsung diangkut ke dalam tas, jaket sudah dipakai, "Mak, kulo tak budhal riyin geh.."
"Yo ati2 nang, ra sah ngebut2 alon2 wae.. mangane ojo telat, salam kanggo sopo kae, Unik.."
"Geh Mak, Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam"
Dengan jimat cium tangan Ibu yang mujarab, aku menggeber gas motor dan melaju ke Semarang, niatnya sih cepet2 (ya kira2 100KM/Jam gitulah..) tapi apa daya, si Komo ga mau ngalah, jadinya muacet..
Rencana 1 jam sampai, eh 2 jam 30 menit baru nyampe...
tak apa...
Langsung menuju ketempat calon istri...
eh, sama dia juga baru nyampe...
"Hehe, sami yah, ibu geh nembe mlebet niki wau..."
"Oalah..."
bercakap2 sebentar,
"Sayang, sios mboten dolan ting JAVA"
Kita pun melaju ke JAVA MALL, dalam rangka nonton pameran Komputer..
nasib baik sedang berada di pihak kami. Ban bocor di Jl. Tentara Pelajar, saya pun sekejap berubah menjadi Hercules, yang kuat mendorong motor sampai Jl. Sriwijaya (kalo kata2 temen2 dari Malang "Modar kon..").
Calon istriku kelihatan gugup dan bingung, (Padahal yng jelas2 nyurung motor aja santai) saat kami duduk menunggu ban yang di tambal, aku melihat lelah dan letih di sayup matanya. Kasihan, ucapku dalam hati.
Dia duduk mendekat dan meletakkan kepalanya di bahuku (yang notabene Balungan thok), dan terlelap sebentar.
Mungkin menurut dia, ini musibah, tapi untukku ini suatu kabegjan / Keberuntungan. Kenapa?
yang pertama, kami sama2 kerja, terutama aku kerja didepan komputer, jarang sekali berkeringat, atau jalan2, jadi olahraga deh, badan seger walaupun bau kecut...
yang kedua, tau ga kalo kejadian itu romantis banget, mulai dari Jl. tentara pelajar kami berdua berjalan malam2 sambil ngomong2, trus duduk di tempat tambal ban, trus tiduran di bahu, sambil liat pemandangan langit yang ga keliatan bintangnya, perjalanan melewati daerah yang agak tinggi jadi bisa lihat lampu2 yang (ehm) bikin aku cemburu.. tapi itu semua sungguh malam yang menyenangkan, karena malam2ku selalu diisi dengan kuliah dan tugas, pagi siangku kerja..
fyuh..
yang ketiga, yang aku sayangkan, kami tidak bisa melihat mbak2 SPG yang berpakaian seksi, eiittss, tunggu dulu, yang seneng melihat itu bukan saya, tapi calon istri, "Loh kok bisa mas?",
bisa... Soalnya calon istriku ini agak unik, eh bukan, betul2 UNIK, namanya aja UNIK, orangnya juga UNIK. Katanya karena dirinya memakai Jilbab, jadi tidak bisa berpakaian seperti mereka yang seksi2 itu, dirinya suka melihat mbak2 SPG yang seksi2 itu.. hehe..
Saking lelahnya, setelah sampai di kost masing2, ya gitu deh,...

0 komentar:
Posting Komentar